Mahabharata & Ramayana Fiksi atau Reality

kakul wrote:Terimakasih untuk link-nya. Ada bukti kalau kisah Ramayana adalah sejarah adanya. Hanya saja saya kurang faham kalau pasukan kera itu apa benar manusia kera atau analogi untuk wangsa Dravida yang berkulit hitam ?

kakul wrote:
Pernah juga saya dengar kalau Mahabharata itu dikarang oleh Bhagawan Krishna Dwipayana untuk hadiah kepada raja yang berkuasa di negeri Bharata (ini negeri yang sebenarnya yang sekarang menjadi tanah India) yang baru saja sukses menjalankan upacara Aswameda, atau menaklukkan negara-negara lain dengan melepas seekor kuda yang diikuti oleh prajurit yang siap perang (sebuah tradisi raja-raja di India kuno, bahkan dalam cerita Mahabharata sendiri dikisahkan Yudhistira pernah melakukan upacara ini, sebelum Sakuni atau Raja Madra mengobrak-abrik kerajaan wangsa Kuru itu).

Saya mohon pendapat rekan-rekan di forum ini.
Terimakasih.

sakradeva wrote:
kontroversi Invansi Arya

Teori Tentang Arya

Verifikasi Veda
yang ini keren banget bro... ada ulasan tentang Dvaraka kotanya Lord Khrisna yang ditemukan dibawah laut (dalam Mahabharata diceritakan bangsa Vhrisni mengalami kehancuran karena perang saudara dan kerajaan mereka tenggelam ke dasar laut)


mudah2an ada yang bisa bantu menterjemahkan.....

tak cari deh source yang lain

oh ya klo dah dapat jawaban dari Guru nya segera kasi info ya....

kakul wrote:Bro... bgmn ceritanya Rshi Walmiki dikatakan dulunya penjahat? Ntar bro bisa dituntut yang bersangkutan, bisa dijerat pasal 338 KUHP

Ceritain dikit bro, ane jadi fenasaran nih !

kakul wrote:Bro... bgmn ceritanya Rshi Walmiki dikatakan dulunya penjahat? Ntar bro bisa dituntut yang bersangkutan, bisa dijerat pasal 338 KUHP

Ceritain dikit bro, ane jadi fenasaran nih !

sakradeva wrote:betul, apa yang di bilang si Jaka

Rsi Walmiki / Balmiki dulunya adalah seorang Perampok
sampai suatu saat beliau bertemu dengan DevaRsi Narada
yang membuat beliau sadar akan dosa yang telah dilakukan

Pada bagian awal dari hidupnya, Valmiki adalah seorang perampok jalanan . Ia biasa merampok orang-orang yang lewat untuk menghidupi anak-anak dan istrinya. Suatu hari Devarsi Narada lewat dan perampok itu menyerang orang suci itu.
Narada bertanya pada Valmiki mengapa ia merampoknya. "Untuk menghidupi keluargaku," jawab perampok itu. "Ketika kamu merampok seseorang kamu juga menimbulkan banyak dosa. Apakah keluargamu juga mau memikul dosamu itu?" tanya Devarsi itu. "Aku yakin mereka mau," jawab perampok. "Baiklah," kata Devarsi, "mengapa kamu tidak mengikat aku disini, pulang, dan tanyai setiap orang apakah mereka siap membagi dosamu dengan uang yang kamu bawa pulang?" Perampok itu setuju. Dia mengikat Devarsi pada sebatang pohon dan lari ke rumahnya yang sederhana. Disana ia menanyai semua anggota keluarganya dengan pertanyaan, "Maukah kamu membagi dosaku?" Seluruh anggota keluarga termasuk istrinya, memberikan jawaban "tidak."

Untuk pertama kali dalam hidupnya, perampok itu memahami kebenaran. Dengan air mata berguguran di pipinya ia lari kepada Narada dan memohon ampun. Devarsi Narada kemudian mengajari perampok itu bagaimana memuja Tuhan.
Dalam Tapasya nya, perampok itu begitu larut sehingga semut-semut membangun bukit semut di sekitar dirinya. Akhirnya, setelah bertahun-tahun , sebuah suara datang entah dari langit meminta perampok itu untuk bangun dari meditasinya. Suara itu menamainya Valmiki, artinya "dia yang lahir dalam bukit semut.